Salah satu alat yang berperan penting dalam proses pengolahan air adalah pompa air. Alat ini berfungsi mendistribusikan air dari sumber air ke tempat pengolahan air, menyalurkan air ke konsumen dan sebagainya. Jenis-jenis pompa air pun sangat banyak tergantung dari kegunaannya. Namun kali ini kami coba bahas jenis-jenis pompa air yang secara umum dikenal masyarakat berdasarkan tenaga penggeraknya.
Pompa adalah mesin untuk menggerakan fluida. Pompa menggerakan fluida dari tempat bertekanan rendah ke tempat dengan tekanan yang lebih tinggi, untuk mengatasi perbedaan tekanan ini maka diperlukan tenaga (energi). Pompa untuk udara biasa disebut kompresor, kecuali untuk beberapa aplikasi bertekanan rendah, seperti di ventilasi, pemanas, dan pendingin ruangan maka sebutanya menjadi kipas atau penghembus (blower).
Jenis-jenis pompa air berdasarkan tenaga penggeraknya
1. Pompa Air Dragon (Pompa air manual)
Sebagai salah satu jenis pompa air manual, pompa air dragon ini merupakan merk pompa air yang sangat terkenal di sekitar tahun 70-an. Terutama untuk daerah-daerah yang belum terjangkau listrik. Sehingga merk pompa air dragon ini menjadi ikon / image di tengah masyarakat kita waktu itu untuk mewakili istilah pompa air manual. Bagi warga yang memiliki sumur air sendiri, pompa air ini menjadi pilihan untuk menggantikan cara tradisional, menimba air dari sumur.
2. Pompa Air Sanyo (Pompa air listrik)
Seiring berkembangnya zaman dan aliran listrik sudah banyak masuk ke daerah-daerah, pompa air tenaga listrik (AC 220V) menjadi pilihan untuk menggantikan pompa air manual. Pompa air merk Sanyo menjadi istilah umum untuk mewakili pompa air tenaga listrik. Sekarang cukup banyak merk pompa air yang beredar dengan teknologi yang berbeda-beda. Namun teknologi yang umum dikenal dengan Centrifugal Pumps. Yaitu pompa air yang bekerja berdasarkan daya centrifugal yang dihasilkan oleh impeller (kipas) yang diputar oleh motor listrik. Karena daya centrifugal ini air tersedot (dari sumur) dan terdorong keluar secara kontinyu melalui sirip-sirip impeller.
3. Pompa Air Bensin / Solar (Diesel)
Pompa air jenis ini menggunakan motor berbahan bakar bensin atau solar. Cara kerjanyapun sama dengan pompa air listrik di atas. Bedanya hanya pada motor penggerak kipas impeller-nya yang menggunakan bahan bakar bensin atau solar. Biasanya pompa air jenis ini digunakan untuk memompa air dengan volume debit air yang besar. Ini terlihat dari besarnya ukuran pipa atau selang yang diameternya cukup besar.
4. Pompa Air Celup (Submersible)
Sesuai namanya, pompa air listrik ini penggunaannya dicelupkan ke dalam air. Penggunaan yang umum adalah pompa air yang dipakai dalam aquarium untuk mengalirkan air ke tempat penyaringan air sehingga air aquarium terjaga kejernihannya untuk waktu yang lebih lama. Cara kerjanyapun sama seperti pompa air listrik di atas (no:2), memanfaatkan daya centrifugal dari perputaran kipas impeller untuk mendorong air ke atas. Jenis pompa air celup ini cukup banyak tergantung keperluannya.
Pompa hidram adalah pompa air yang bekerja menggunakan hentakan hidrolik air. Pompa hidram dirancang oleh penemu asal Perancis, Josephem Montgolfierem pada abad ke-18. Prinsip kerja pompa ini adalah menggunakan energi kinetik dari air yang mengalir. Aliran air secara teratur melewati katup. Terdapat juga versi pompa hidram yang lebih kompleks, yang ditenagai oleh air minum dan menarik air minum dari sumber lainnya. Contoh pompa hidram di Estonia adalah di Ööbikuorg. Sebenarnya masih ada jenis pompa air yang lain berdasarkan tenaga penggeraknya, seperti pompa air tenaga surya, pompa air tenaga angin dan lain-lain.