Sejarah Listrik Perkembangan Elektronika

Sejarah Listrik dan Perkembangan ElektronikaSejarah awal ditemukannya listrik adalah oleh seorang cendikiawan Yunani yang bernama Thales, yang mengemungkakan fenomena batu ambar yang bila digosok - gosokkan akan dapat menarik bulu sebagai fenomena listrik. Kemudian setelah bertahun - tahun semenjak ide Thales dikemukakan, baru kemudian muncul lagi penapat - pendapat serta teori -teori baru mengenai listrik seperti yang diteliti dan dikemukakan oleh William Gilbert, Joseph priestley, Charles De Coulomb, AmpereMichael Farraday, Oersted, dll. informasi tentang sejarah penemu listrik ini disajikan dalam bentuk panel dan didukung dengan perangkat audio visual yang menyajikan tiruan dari percobaan - percobaan yang pernah dilakukan oleh para ilmuwan.

Sejarah perkembangan elektronika diawali dengan pengamatan pada sinar katoda dan berkembang dengan berbagai sumbangan dari fisikawan, matematikawan, para insinyur dan para pencipta. Sejarah elektronika dimulai dari abad ke-20, dengan melibatkan tiga buah komponen utama yaitu tabung hampa udara (vacuum tube), transistor dan sirkuit terpadu (integrated circuit). Pada tahun 1883, Thomas Alva Edison berhasil menemukan bahwa electron bisa berpindah dari sebuah konduktor ke konduktor lainnya melewati ruang hampa. Penemuan konduksi atau perpindahan ini dikenal dengan nama efek Ediosn. Pada tahun 1904, John Fleming menerapkan efek Edison ini untuk menemukan dua buah elemen tabung electron yang dikenal dengan nama dioda, dan Lee De Forest mengikutinya pada tahun 1906 dengan tabung tiga elemen, yang disebut trioda. Tabung hampa udara menjadi divais yang dibuat untuk memanipulasi kemungkinan energi listrik sehingga bisa diperkuat dan dikirimkan.

Sejarah perkembangan elektronika terjadi pada tahun ’60-an, ketika itu telah ditemukan yang namanya TRANSISTOR. Dengan transistor maka dapat digunakan sebagai penguat listrik, pemutus dan penyambung listrik, stabilisasi tegangan, juga modulasi sinya atau fungsi-fungsi lainnya. Sehingga dapat diumpamakan transistor adalah kran untuk aliran listrik. Sepuluh tahun kemudian diciptakanlah IC (Integrated Circuit) yang merupakan rangkaian terpadu yang berisi gabungan dari banyak transistor.

Sejarah elektronika dimulai dari abad ke-20, dengan melibatkan tiga buah komponen utama yaitu tabung hampa udara (vacuum tube), transistor dan sirkuit terpadu (integrated circuit). Pada tahun 1883, Thomas Alva Edison berhasil menemukan bahwa electron bisa berpindah dari sebuah konduktor ke konduktor lainnya melewati ruang hampa. Penemuan konduksi atau perpindahan ini dikenal dengan nama efek Edison. Pada tahun 1904, John Fleming menerapkan efek Edison ini untuk menemukan dua buah elemen tabung electron yang dikenal dengan nama dioda, yang dinamakannya “valve” (katup). Katup ini dapat berfungsi sebagai detektor sinyal-sinyal dari telegrap radio Marconi. Lee De Forest mengikutinya pada tahun 1906 dengan tabung tiga elemen, yang disebut trioda. Tabung hampa udara menjadi divais yang dibuat untuk memanipulasi kemungkinan energi listrik sehingga bisa diperkuat dan dikirimkan. Jadi mulai tahun 1904 ini sebenarnya orang sudah mulai mengendalikan gerakan-gerakan elektron dalam ruang hampa, sehingga tahun itu dapat dipandang sebagai tahun “kelahiran” Elektronika.